Selasa, 28 September 2010

Pemda Poso dan Kodim 1307 Lakukan Penanaman Perdana Padi Organik di Poso Pesisir



Kasiguncu, (Poso Pesisir) - Dalam meningkatkan kesejahteraan dan menumbuh kembangkan perekonomian rakyat perlu adanya faktor pendorong, salah satunya peningkatan kebutuhan pertanian melalui aspek pangan. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia paling utama dalam komponen dasar untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.
Olehnya, Selasa (28/9), Kodim 1703 Poso selaku komando kewilayahan bekerjasama dengan pemerintah daerah melaksanakan penanaman perdana padi organik ratu biogen, di Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir. Penanaman padi organik yang ditanam di luas areal lahan kurang lebih 90 hektar ini, dilakukan secara simbolis oleh Bupati Poso bersama seluruh FKPD dan kelompok tani yang berada diwilayah Kasiguncu.
Komandan Kodim 1307 Poso Letkol Infantri Bobby Prabowo mengatakan, berkaitan dengan program ini, Kodim 1307 Poso sebagai komando kewilayahan dan sekaligus sebagai komponen bangsa berusaha mewujudkan ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Poso, salah satu sasarannya adalah melakukan penanaman padi organik jenis bestari dengan menggunakan pupuk ratu biogen. “Upaya realistis ini harus segera dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan dengan cara pertanian harus terus tumbuh dan berkembang,” ungkapnya.
Dikatakannya, sebagai daerah agraris kabupaten Poso memiliki banyak jumlah penduduk miskin sekaligus diperhadapkan dengan dua masalah, yaitu ketahanan pangan wilayah dan ketahanan pangan rumah tangga. Ketahanan pangan di wilayah digambarkan dari aspek produksi, sedangkan aspek ketahanan pangan rumah tangga diwujudkan oleh kemampuan penduduknya mengakses dan mengonsumsi makanan sesuai syarat gizi untuk mencapai derajat hidup sehat. “Kami mencoba mengembangkan penanaman padi organik jenis bestari untuk mendukung ketahanan pangan,” terang Dandim.
Untuk itu produksi benih dalam pengembangan padi jenis bestari ini memegang peranan penting dan strategis. “Padi jenis bestari dari aspek genetic memiliki potensi hasil yang lebih tinggi, tetapi sistim dan teknologinya berbeda dengan varietas unggulan biasa,” tutup Dandim Bobby Prabowo yang juga selaku penanggung jawab penanaman perdana padi organik ratu biogen di wilayah Kodim 1307 Poso.
Sehubungan dengan hal program penanaman padi organik, Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang,MM dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Poso terus berupaya dan mendukung apa yang menjadi keinginan masyarakat Poso, terlebih masyarakat dalam mengelola perekonomiannya di sektor pertanian. “Langkah ini sudah merupakan program pemerintah daerah kedepan melalui 3 ikon yaitu di sektor pertanian, peternakan dan perkebunan, koperasi, dan disektor pariwisata,” jelas Bupati Piet Inkiriwang
Ketiga sektor menurut bupati adalah pengembangan dunia pertanian, peternakan dan perkebunan, pengembangan koperasi usaha kecil seperti kios dan bengkel, dan pengembangan pariwisata seperti obyek-obyek wisata yang ada di kabupaten Poso. “Kesemuanya ini juga sudah termasuk pada program pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur, peningkatan perekonomi dan peningkatan di bidang pendidikan,” tegasnya.
“Marilah kita bangun bersama-sama daerah kita kearah yang lebih baik dan maju melalui tiga ikon pemerintah daerah. Jadikan Kabupaten Poso sebagai ikon Pertanian, Koperasi, dan Pariwisata,” ajak Bupati Poso saat melakukan penanaman perdana padi organik secara simbolis bersama seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Poso dan masyarakat kelompok Tani, di Kasiguncu, Selasa (28/9).
Kegiatan ini dihadiri FKPD Poso, para pejabat Pemda Poso terkait bersama para camat, serta para kelompok tani dan unsur TNI. /*octo

Sabtu, 25 September 2010

KKSS Poso Gelar Halal Bi Halal


Gebangrejo, (Poso Kota) - Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Poso menggelar halal bi halal bertempat di Aula Kantor Bapeda Poso, Sabtu 25 September 2010. Pada kegiatan yang diselenggarakan setiap tahunnya, KKSS kali ini mengambil tema halal bi halal "Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Antar Umat Beragama di Bumi Sintuwu Maroso".
Drs H Hilal Malarangeng,M.Hi dalam ceramahnya menyampaikan, bahwa perlu adanya interaksi sosial antara kita sesama umat beragama khususnya bagi kaum muslimin, sehingga apa yang menjadi tujuan kita dalam mempererat tali silaturahmi mampu tertanam dalam diri kita. "Seringkali manusia memaafkan seseorang yang bersalah, terkadang hanya memaafkan dengan sepintas. Tidak memaafkan dengan sepenuhnya," ungkap Hilal Malarangeng.
Olehnya dalam menanamkan rasa kesatuan dan persaudaraan antara sesama umat manusia, diperlukan norma keagamaan yang bisa mempererat rasa persaudaraan yang tinggi. "Kita tidak mungkin bisa tentram apabila tidak diayomi/dilandasi dengan aturan-aturan dan ditunjang dengan nilai-nilai agama, budaya, adat," jelasnya.
Untuk itu marilah kita maknai sedalam-dalamnya, makna halal bi halal dengan saling bergandengan tangan antara masyarakat/etnis satu dengan lainnya. "Maknailah sesuatu hal itu menjadi suatu yang positif bagi diri kita," ajak Ustad Hilal Malarangeng yang juga Dosen STAIN Datokarama Palu.
Sementara Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Poso Drs Lambang Bamonturu mewakili Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang,MM mengatakan dalam sambutan tertulisnya bahwa, halal bi halal yang merupakan rangkaian dari pada idul fitri dan bulan suci ramadhan yang lalu adalah salah satu moment silaturahmi untuk mempererat rasa persaudaraan, baik sesama kaum muslimin maupun dengan seluruh lapisan masyarakat. "Jadikanlah halal bi halal ini sebagai pilar persatuan dan kesatuan diantara kita semua dalam menghadapi hidup dan kehidupan yang penuh dengan berbagai tantangan saat ini," seru Bupati.
Meskipun kita telah selesai melakukan ibadah puasa yang mana ini merupakan suatu pendidikan dan latihan, baik fisik, mental maupun spitual yang dilakukan dengan penuh kesungguhan dan penuh kesabaran, tetapi semua itu bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. "Mudah-mudahan dari ibadah puasa serta ibadah lainnya akan lahir dan tercipta manusia-manusia yang berakhlak, jujur, sabar, penuh rasa kesetiakawanan dan memiliki rasa sosial yang tinggi serta selalu hidup berdampingan secara rukun dan damai tanpa memandang latar belakang kehidupan agama yang berbeda-beda," harap Bupati Piet Inkiriwang.
Disamping itu juga Kisman Lantang,SE,M.Si selaku Ketua Badan Pengurus Daerah KKSS Kabupaten Poso menghimbau, kepada seluruh pengurus KKSS yang ada di Kabupaten Poso agar KKSS yang terdiri dari beberapa kalangan, baik dari kalangan PNS, BUMN, Swasta maupun pekerja lainnya tetap menjaga keutuhan melalui kebersamaan dengan berbagai etnis lainnya terkhusus bagi sesama KKSS. Begitu juga dengan KKSS dan pemerintah daerah, yang mana kita sebagai organisasi kemasyarakatan agar tetap menjalin hubungan kerjasama dan selalu mendukung apa yang menjadi program-program pemerintah kedepan, yaitu membawa daerah kabupaten Poso ke arah yang lebih baik. "Kedepan KKSS bisa menjadikan organisasi yang patut diteladani bagi orang lain yang bisa menciptakan suasana kondisi yang kondusif," tutup Kisman Lantang. /*octo

Jumat, 24 September 2010

Wabup Resmikan Kantor Kas BRI Pemda Poso



Gebangrejo, (Poso Kota) - Kehadiran PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero dalam meningkatkan pelayanannya terhadap nasabah terus dipacu, terbukti dengan diresmikan kantor kas PT BRI (Persero) Tbk. Pemda Poso yang tak lain untuk memudahkan masyarakat utamanya para pegawai negeri sipil dalam pengurusan administrasi keuangan. “Kami juga membuka pelayanan bagi masyarakat luar dalam sistim penarikan maupun penyimpanan uang seperti halnya yang terdapat di kantor BRI Unit lainnya,” jelas Pimpinan Cabang BRI Poso Raden Didi Setiawan,SE
Kantor kas BRI Pemda Poso yang berlokasi tepat di areal kantor Bupati Poso, Jalan Pulau Sumba No 1 adalah sebagai bentuk kerjasama yang baik antara PT BRI Persero dengan Pemerintah Poso. “Ini merupakan bentuk kerjasama yang baik seiring dengan program pemerintah yang terus digalakan yaitu peningkatan ekonomi kerakyatan,” ungkap Wabup Poso Ir T.Samsuri.
Wakil Bupati Ir T.Samsuri juga mengatakan rasa terima kasihnya kepada seluruh jajaran PT BRI Cabang Poso yang telah memberikan perhatian yang cukup besar bagi pengguna jasa kantor kas BRI, khususnya para pegawai negeri sipil yang ada di lingkungan pemerintah daerah kabupaten Poso. “Ini bisa membawa nuansa yang sangat baik khususnya peningkatan pengguna jasa PT BRI Cabang Poso dalam memberikan pelayanan yang cepat dan efektif kepada PNS maupun masyarakat luas yang ada di wilayah ini,” tutur Wabup saat meresmikan kantor kas Pemda Poso, Jum’at (24/9).
Mengingat bahwa ditahun 2010 telah dilakukan kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Poso dengan PT BRI Cabang Poso dengan sistim penarikan gaji PNS secara online di lingkungan Pemda khususnya di sekretariat daerah, Wabup berharap agar setelah dibukanya kantor kas BRI di halaman kantor bupati ini akan lebih menambah jasa pengguna kantor kas dengan keharusan PNS baik di kantor, dinas, dan badan dilingkungan pemerintah daerah kabupaten Poso untuk memiliki dan menggunakan jasa kantor kas BRI dalam pengambilan gaji tiap bulannya.
“Jangan meragukan pelayanan BRI, karena kita sudah menggunakan mesin yang canggih. Kami juga telah menerapkan sistim pelayanan yang cukup professional dan cepat, yakni pelayanan sistim online,” tutup Raden Didi Setiawan.
Acara peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita dan pembukaan rekening perdana di kantor kas Pemda Poso oleh Wakil Bupati Ir T.Samsuri, dihadiri Dandim 1307 Letkol Bobby Prabowo, Ketua MUI Lilis Sumarli, para PNS di lingkup Pemda Poso, serta karyawan dan karyawati BRI Cabang Poso. /*octo

Pemda Poso dan Trenggalek Tandatangani MoU Transmigrasi di Ratuombu



Ratuombu, (Lage) – Kunjungan kerja Bupati Trenggalek H Soeharto bersama rombongan ke Kabupaten Poso guna membahas persoalan transmigrasi masyarakat kabupaten Trenggalek yang nantinya akan bermukim di daerah Kabupaten Poso, tepatnya di wilayah pemukiman Ratuombu Kecamatan Lage.
Rombongan dari Kabupaten Trenggalek yang tiba di Poso tepat pada Selasa malam (22/9), diterima langsung Wakil Bupati Poso Ir T.Samsuri bersama para jajaran pejabat Pemkab Poso, di rumah jabatan wakil bupati Poso, yang ditandai dengan pengalungan adat Kabupaten Poso kepada rombongan.
Saat rombongan tiba yang dilangsungkan dengan tatap muka antara Pemda Trenggalek dengan Pemda Poso, Bupati Trenggalek H Soeharto mengatakan, kesannya terhadap wilayah kabupaten Poso yang mana daerah Trenggalek sedikit mempunyai kesamaan dengan daerah Poso diantaranya keindahan panorama di wilayah ini. “Di daerah Trenggalek juga kita bisa menemui pegunungan dan bukit-bukit saat melintasi pedesaan, ini sama halnya dengan kabupaten Poso,” cerita singkatnya.
Olehnya demi mendukung melalui kerjasama yang baik antara Pemkab Trenggalek dan Pemkab Poso, Bupati Trenggalek Soeharto mengharapkan agar kerjsama ini berjalan secara baik dan dapat memberikan arti dan manfaat yang lebih besar baik masyarakat Trenggalek dan masyarakat Poso kedepan nantinya. “Semoga hubungan kersajama ini bisa merubah kehidupan masyarakat Poso dalam kehidupan sosial yang lebih baik,” tambah Wabup Poso Ir T.Samsuri.
Sementara menurut Plt Kadis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Kabupaten Poso, Drs Edwin, sudah ada 2 wilayah yang ditempati oleh warga transmigrasi yaitu Desa Womba Kecamatan Lore Selatan dan pemukiman Ratuombu di Kecamatan Lage. “Di desa Womba luas wilayah transmigrasi 400 Hektar dan di desa Watutau yang juga memiliki lahan transmigrasi seluas 300 Hektar yang sudah dihuni oleh 100 kepala keluarga (KK). Sementara di desa Watuawu Kecamatan Lage tepatnya di pemukiman transmigrasi Ratuombu terdapat 200 KK dilahan seluas 400 hektar,” rincinya.
Untuk mendukung program pengembangan transmigrasi di kabupaten Poso, Pemda Poso menurut Plt Kadis Sosnakertrans Drs Edwin, menganggarkan dana sebesar 20 miliar yang berasal dari dana APBN maupun APBD. “Saat ini pemda juga menyiapkan lahan seluas 5.732 hektar untuk menjadi wilayah transmigrasi,” jelas Edwin.
Pertemuan yang ditandai dengan penandatangan MoU (Memorandum of Understanding) antara Pemda Trenggalek dan Pemda Poso, serta penyerahan cenderamata antara dua daerah yaitu Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur, dilangsungkan dengan jamuan makan malam di rumah makan Serambi Laut Poso.
Disamping itu juga, tepatnya Rabu (23/9), rombongan Pemda Trenggalek yang terdiri dari Bupati Trenggalek H. Soeharto, Ketua DPRD Trenggalek H. Lamuji, Kepala Dinas Nakertransos Trenggalek Ir. Surya Atmadja,WB, Kabid Transmigrasi Trenggalek Bambang, Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek H. Jauzi Torsen, bersama 2 anggota komisi IV Wahyudi dan Nur Effendi, didampingi Bupati Poso diwakili Inspektur Inspektorat Kabupaten Poso Anthony H.Tadjongga,BSc,S.Sos, Plt Kadis Sosnakertrans Poso Drs. Edwin, dan Kabag Humas Setdakab Poso Amir Kiat,SH meninjau langsung lokasi transmigrasi Ratuombu Kecamatan Lage juga PLTA Sulawena dan Danau Poso. /*octo

Rabu, 22 September 2010

Pemda Poso Gelar Halal Bi Halal Bersama TNI/Polri dan Masyarakat



Gebangrejo, (Poso Kota) – Lepas dari peringatan bulan suci ramadhan dan hari raya idul fitri bagi seluruh umat Islam, kabupaten Poso khususnya seluruh kalangan Korpri, TNI/Polri dan masyarakat melaksanakan Halal Bi Halal yang digelar Pemda Poso bekerja sama dengan Panitia Tetap Hari-Hari Besar Islam (PTHBI) Poso, bertempat di Gedung Wanita Poso.
Peringatan halal bi halal yang juga tak lepas sebagai ajang silaturahmi adalah suatu ciri khas/tradisi yang fenomena dan telah membudaya bagi umat muslim diseluruh tanah air. “Ini merupakan salah satu momen silaturahmi yang sekaligus untuk lebih mempererat rasa persaudaraan, baik sesama kaum muslimin maupun dengan seluruh lapisan masyarakat,” kata Bupati Poso.
Disamping itu melalui halal bi halal, Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang MM yang diwakili Asisten Administrasi Umum Setdakab Poso Drs Sinsigus Songgo mengharapkan, agar selalu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan diantara kita semua dalam mengahadapi hidup dan kehidupan yang penuh dengan berbagai tantangan. “Marilah kita semua berfikir secara jernih, dewasa, demokratis dan rasional demi untuk kepentingan kita bersama dan lebih khusus lagi demi kepentingan bangsa, negara dan masyarakat di wilayah ini,” ajak Sinsigus Songgo saat membacakan sambutan Bupati Poso pada acara halal bi halal di Gedung Wanita Poso, Rabu (22/9).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Poso DR. H. Nazaruddin L.Midu,M.Ag juga mengatakan dalam sambutannya, halal bi halal merupakan rangkaian pendidikan dan latihan baik fisik, mental maupun spiritual yang kita lakukan saat kita menjalankan ibadah puasa hingga pada puncak peringatan idul fitri dalam pensucian diri dan kembali pada fitrah kita. Sehingga setelah kita melaksanakan ibadah puasa, ini menjadikan amalan yang kita lakukan secara berkesinambungan. “modali diri kita melalui mudik spiritual, yaitu dengan iman dan amal shaleh,” jelas Nazaruddin L Midu.
Halal bi halal adalah refleksi dari ajaran Islam yang merupakan suatu agama yang bertoleran dengan mengedepankan pendekatan hidup rukun dengan semua agama. “Perbedaan suatu agama bukanlah tanda untuk saling memusuhi dan mencurigai, tetapi hanyalah sebagai sarana untuk saling berlomba-lomba dalam kebajikan,” tambah Ustad Djunaidin,M.Ag saat memberikan ceramah pada halal bi halal korpri, TNI/Polri dan masyarakat Poso.
Sementara Ketua PTHBI Kabupaten Poso Atmajaya Mardjun,S.Sos,MM dalam laporannya, menyampaikan bahwa pelaksanaan halal bi halal yang merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh Pemda Poso bekerjasama dengan PTHBI Poso, maka perlunya peningkatan dalam keikutsertaan seluruh elemen masyarakat pada peringatan halal bi halal. Sebab selain untuk menjalin sikap persaudaraan dan persatuan, juga memberikan manfaat dalam menjalin ukhuwah islamiah melalui tali silaturahmi antara kita sesama umat muslim utamanya di daerah kabupaten Poso.
Kegiatan halal bi halal ini dihadiri para forum koordinasi pimpinan daerah (FKPD) Poso, para Korpri, TNI/Polri, para tokoh agama, perempuan, organisasi islam, serta seluruh elemen masyarakat Poso baik umat Muslim maupun Nasrani. /*octo