Senin, 30 Agustus 2010

Bupati Incumbent Resmi Dilantik Kembali



Banua Mpogombo, (Poso Kota) - Sebelumnya Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang,MM yang berpasangan dengan Abdul Muthalib Rimi,SH,MH sebagai Wakilnya pada periode 2005-2010, kembali terpilih lagi dalam menjabat sebagai kepala daerah periode 2010-2015 yang kali ini berpasangan dengan Ir T.Samsuri sebagai wakil Bupati Poso.
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2010-2015 masing-masing atas nama Drs Piet Inkiriwang, MM dan Ir, T. Syamsuri, MSi yang dinanti-nantikan masyarakat Poso akhirnya dilangsungkan di Gedung DPRD Poso Senin 30/08.
Pelantikan itu berlangsung dalam sidang istimewa DPRD dengan agenda pelantikan dan pengambilan sumpah/janji Kepala Daerah terpilih dan wakil Kepala Daerah terpilih Kabupaten Poso, yang dibuka Ketua DPRD Poso Ir, Jani Mamuaya.
Disampaikan Ketua DPRD Poso bahwa pelantikan Bupati dan Wakil Bupati kabupaten poso terpilih oleh Gubernur atas nama Presiden RI melalui SK Mendagri nomor 131-72-367-2010 tertanggal 22 juli 2010 dan SK Mendagri nomor 132-72-367-2010 tertanggal 22 Juli 2010.
Gubernur Propinsi Sulawesi Tengah H.B. Paliudju dalam sambutannya mengatakan bahwa pelantikan tersebut merupakan pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang kedua di wilayah Sulawesi Tengah diresmikan gubernur setelah Kabupaten Tojo Una-Una.
Selain itu Gubernur juga memuji keharmonisan antara Legislatif dengan eksekutif dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat melalui Stakeholder pemilukada (KPUD Poso, Panwaslu Kabupaten dan sebagainya) yang sukses melaksanakan pemilukada tahun 2010 pada bulan juni lalu.
Olehnya itu, Gubernur mengharapkan kedepan kerjasama yang terjalin antara eksekutif bersama legislatif terus ditingkatkan disegala sektor demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat bumi sintuwu maroso. Karena kepentingan rakyat (masyarakat luas) adalah kepentingan diatas segalanya dalam suatu pemerintahan.
Mengakhiri sambutannya Gubernur menitip pesan kepada bupati dan wakil bupati yang telah dilantik agar menjalankan roda pemerintahan sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945 yang berusaha mewujudkan terciptanya masyarakat adil, makmur dan sejahtera.
Sementara itu Kabag Humas Amir Kiat, SH selaku juru bicara pemerintah daerah kabupaten poso mengatakan momen pelantikan ini dijadikan satu kebulatan tekad untuk bahu membahu bersama segenap elemen masyarakat mendukung pemerintahan yang resmi dalam menata daerah eboni lima tahun kedepan agar lebih baik lagi di Provinsi Sulawesi Tengah.
" Kepada kalangan Legislatif dan Pers tetap menjalankan fungsi kontrol sosial dalam balance terhadap dampak-dampak positif dan negative kemajuan pembangunan , begitupun masyarakat poso agar tetap menekuni profesi sesuai bidang keahlian masing-masing untuk berlomba-lomba memajukan kabupaten poso agar sejajar dengan kabupaten lain di seluruh Indonesia," jelas Kabag optimis kepemimpinan Piet lima tahun kedepan. /*rusman-octo

Rabu, 11 Agustus 2010

Pemda Poso Sediakan 2 Lokasi Pasar Ramadhan



Gebangrejo, (Poso Kota) - Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan tentunya tak lepas dari hadirnya pasar ramadhan yang menjual berbagai menu berbuka puasa. Demikian halnya dengan pemerintah daerah kabupaten Poso, dengan adanya pasar ramadhan ini pemda selalu memfasilitasi dalam hal perlengkapan untuk pasar ramadhan.

Menurut Kabag Kesra Setdakab Poso, Mursid Laisa,SH, penyelenggaraan pasar ramadahan ini sudah merupakan agenda tetap dari pemerintah daerah, dimana pihak pemda telah menyiadakan lokasi. Penyediaan lokasi ini seperti tenda dan keperluan lainnya, dan masyarakat yang memanfaatkan fasilitas tersebut untuk berjualan makanan dan minuman dengan berbagai menu masakan yang akan disajikan pada saat berbuka puasa.

“Pasar ramadhan ini bukan hanya untuk warga masyarakat yang melaksanakan ibadah puasa, akan tetapi terbuka seluas-luasnya untuk masyarakat yang ada di wilayah Kota Poso dan sekitarnya,” ungkap Kabag Kesra, Mursid Laisa.

ditambahkannya, agenda pasar ramadhan yang selama ini difasilitasi pemerintah daerah (Pemda), merupakan sebuah kepedulian yang tak lain bermaksud ibadah. “Untuk Ramadhan 1431 H/2010 M ini ditempatkan didua lokasi, yakni pasar ramadhan di wilayah Poso Kota berlokasi di Jl Pulau Alor Kelurahan Gebangrejo dan yang satunya di Kelurahan Lawanga Kecamatan Poso Kota Utara. Pasar ramadhan yang ada di Kelurahan Gebangrejo kurang lebih 300 pedagang, dan untuk kelurahan Lawanga terdaftar kurang lebih 20 penjual. Para pedagang ini bukan hanya menu makanan tetapi ada juga yang menjual bahan-bahan seperti pakaian, aksesoris, dan lain sebagainya,” terang Mursid dalam laporannya.

Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Poso, Drs Andi Rahmatullah Yusuf, melalui sambutan Bupati Poso mengatakan, dilaksanakannya pasar ramadhan ini merupakan wujud dan perhatian kita utama pemerintah daerah terhadap pelayanan kemasyarakatan, agar dapat mempermudah masyarakat khususnya kaum muslimin yang menjalankan ibadah puasa untuk memperoleh kebutuhan baik pada berbuka puasa maupun saat akan makan sahur. “Di pasar ramadhan ini sudah tersedia mulai dari menu kue sampai dengan makanan pokok lainnya,” jelasnya.

Disamping itu juga, masih dikatakannya, pelaksanaan pasar ramadhan ini merupakan wadah terciptanya interaksi sosial masyarakat yang satu dengan yang lainnya, dapat saling tukar informasi, dan secara tidak langsung akan tercipta keharmonisan masyarakat secara alamiah. “Kepada saudara-saudara sekalian manfaatkanlah kesempatan ini dengan menjaga keharmonisan antara penjual dan pembeli lainnya, agar kegiatan pasar ramadhan ini dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua. Selamat menunaikan ibadah puasa 1431 H tahun 2010 M,” imbaunya saat membuka kegiatan pasar ramadhan yang dipusatkan di Jl Pulau Alor, Kelurahan Gebangrejo, Kecamatan Poso Kota, Rabu (11/8).

Di tempat terpisah menurut pantauan Kabag Humas Setdakab Poso, Amir Kiat SH menyampaikan bahwa, pengunjung pasar ramadhan yang dipusatkan di Jl Pulau Alor Kelurahan Gebangrejo bukan hanya dikhususkan bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa tetapi bagi umat lainnya. Terbukti saat-saat menghampiri berbuka puasa, di pasar ramadhan banyak juga umat-umat kristiani dan lainnya yang membeli hasil dagangan berupa kue dan menu makanan lainnya. “Ini menandakan telah tercipta suatu kebersamaan melalui keharmonisan antar sesama umat beragama di daerah ini (Poso) tanpa memandang suatu perbedaan,” cetus juru bicara Pemda Poso, Amir Kiat. /*octo

Senin, 09 Agustus 2010

KPPA Launching Banua Ananggodi di Poso


Kasintuwu, (Poso Kota Utara) – Banyak hal untuk melakukan pembinaan maupun pengembangan kreatifitas, salah satunya dengan mengkampanyekan perdamaian kesenian melalui penyaluran bakat suara anak yang dilaksanakan oleh Komunitas Peduli Perempuan dan Anak (KPPA) Poso.

Sebagai salah contoh, tepatnya Senin (9/8), Bupati Poso yang diwakili Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Poso Dr Asnah Awad,MH,Mars telah meresmikan Banua Ananggodi, yang bertempat di Jl Brigjen Katamso No 32, Kelurahan Kasintuwu, Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso.

Banua Ananggodi yang merupakan rumah pengembangan kreatifitas anak berbasis pluralisme, kesetaraan jender, kemanusiaan dan keseimbangan ekologis adalah tempat bernaungnya anak-anak yang mempunyai bakat tersendiri maupun kelompok yang diekplorasikan melalui kegiatan-kegiatan sosial seperti penampilan, nyanyian, tarian, ataupun pertujukan teater.

Dijelaskan Mutmainah Korona selaku Direktur KPPA Sulteng yang diwakili Gunawan Primasatya, bahwa konsep awal lahirnya Banua Ananggodi adalah dasar pemikiran KPPA melihat, dibutuhkan ruang untuk anak-anak yang bisa digunakan untuk mengekspresikan diri dan menunjukan eksistensi mereka bahwa anak-anak juga harus didengarkan, dilihat apa yang menjadi kebutuhan dan hak mereka. “Anak-anak butuh ruang untuk mengeksplorasikan diri dan potensi mereka, karena mereka (anak) juga sebagai modal sosial sebagai generasi penerus bangsa yang diharapkan bisa memimpin Poso kearah yang semakin baik,” jelas Mutmainah dalam sambutannya.

Masih dikatakannya, pembangunan Banua Ananggodi ini, KPPA selaku LSM di Sulteng hanya kapasitas memediasi yang didukung oleh IRD Serasi pengorganisasian, dan manajemen sepenuhnya sepenuhnya dikelola oleh anak-anak yang tergabung dalam banua ananggodi. “KPPA dan pihak pengelola maupun anggota Banua Ananggodi membutuhkan dukungan dari semua pihak, mulai dari orang tua/wali, kepala sekolah dan guru-guru serta seluruh stakeholder berupa Moril maupun materi,” harap Rizky Andrew Tangka selaku anggota banua ananggodi.

Ia (Rizky) menambahkan, bahwa kegiatan Banua Ananggodi, mulai dari loka latih, kunjungan-kunjungan budaya, administrasi, sampai terlaksananya launcing pada hari ini ( Senin, 9/8) adalah sepenuhnya didanai oleh LSM Serasi dan USAID. “Launching ini adalah murni hasil kerja keras dari anak-anak anggota banua ananggodi dan pendamping,” ungkap Rizky.

Sementara Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang,MM selaku kepala daerah dalam pemerintahan di Kabupaten Poso, memberi dukungan penuh dan menyambut positif apa yang menjadi langkah dan upaya KPPA Poso yang bekerjasama dengan IRD Serasi dan USAID. “Ini merupakan wujud nyata kepedulian kita semua terhadap kreatifitas anak-anak di daerah ini,” sambut Bupati Poso.

Bupati juga menilai, seiring dengan semakin membaiknya daerah Poso, namun kita juga harus mengakuinya bahwa dampak dari peristiwa masa lalu juga dapat membawa pengaruh besar bagi anak-anak. Olehnya, dengan kehadiran banua ananggodi ini, pemerintah daerah merasa optimis dan berharap anak-anak kita yang sebelumnya mengalami perubahan mental secara bertahap, akan lebih memahami bagaimana pentingnya hidup dalam suasana yang penuh dengan cinta kasih, saling menghargai dan saling menopang, serta melihat perbedaan yang ada sebagai anugerah tuhan yang maha esa, sekaligus menjadikannya sebagai suatu kekuatan untuk hidup bersama membangun bangsa dan daerah tercinta. “Banua Ananggodi ini tentunya akan membawa daya tarik tersendiri bagi anak-anak bahkan kepada masyarakat. Ini juga sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan,” ujar Asnah Awad dalam sambutan Bupati Poso saat launching banua ananggodi.

“Selain pemerintah, DPRD Poso juga mendukung pembangunan ini (Banua Ananggodi), sebab disinilah anak-anak berkumpul dengan mengembangkan bakatnya tanpa memandang suatu perbedaan agama,” tambah Wakil Ketua DPRD Poso Suharto Kandar dalam sambutannya.

Launcing ini dimeriahkan dengan kegiatan seni seperti pertunjukan teater dan nyanyian anak yang mengalami cacat, Gio, dari Banua Ananggodi. /*octo

Selasa, 03 Agustus 2010

Bupati Poso Buka Pelatihan Perlindungan Perempuan Daerah Konflik dan Bencana


Bonesompe, (Poso Kota Utara) – Sehubungan dengan permasalahan yang timbul akibat konflik dan bencana yang spesifik tehadap perempuan dan anak khususnya di daerah rawan konflik dan bencana, maka diperlukan upaya untuk mengembalikan fungsi sosial melalui kegiatan pelatihan perlindungan perempuan pada daerah konflik dan bencana di kabupaten poso tingkat propinsi Sulawesi Tengah yang dilaksanakan pada tanggal 3 - 4 Agustus 2010 di Hotel Wisata Poso yang dibuka secara resmi Bupati Poso diwakili Asisten Administrasi Ekonomi dan pembangunan Setdakab Poso Drs. Andi Rahmatulah Yusuf.

Bupati Poso dalam sambutan tertulisnya disampaikan oleh Asisisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Poso mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk memberikan perhatian terhadap perempuan di daerah ini sehingga diperlukan adanya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang pemberdayaan perempuan.

Tujuan dan target yang harus dicapai sesungguhnya adalah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya perempuan agar dapat berperan aktif terhadap terwujudnya keadilan dan kesejahteraan jender ditengah-tengah masyarakat banyak terlebih masyarakat sintuwu maroso.

Diakhir sambutannya, asisten administrasi ekonomi dan pembangunan mengharapkan agar moment ini benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh peserta pelatihan sehingga semua permasalahan yang menjadi kendala dalam penanganan masalah perempuan dan anak dapat dikomunikasikan secara bijak karena kepentingan perempuan dan anak merupakan salahsatu skala prioritas.

Dalam kesempatan ini Kepala Badan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana propinsi sulawesi tengah diwakili Kepala BPPKB Propinsi Sulawesi Tengah Putri Jaya Ladwan,SH menyampaikan bahwa secara Nasional kebijakan perlindungan perempuan yang dikembangkan saat ini dan akan dilanjutkan untuk 5 tahun kedepan meliputi 3 (tiga) kebijakan utama yakni kebijakan pencegahan terjadinya kekerasan melalui upaya penegakan hokum, perbaikan peraturan perundang-undangan, sosialisasi. Pelayanan bagi korban kekerasan didaerah yang potensi konflik, bencana,dan lain-lain. Kebijakan pemberdayaan perempuan korban kekerasan.

Sebelumnya Ketua panitia pelaksana Arna Singgani,S.Sos,MSi dalam laporannya memaparkan bahwa peserta pelatihan ini berjumlah 20 orang terdiri dari unsure Instansi pemerintah terkait, P2TP2A, LSM peduli perempuan dan anak dan organisasi perempuan. Sumber dana kegiatan pelatiha ini adalah dana APBD bidang perlindungan perempuan dan anak propinsi sulawesi tengah.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan komitmen para pemangku kebijakan dan sector terkait baik dipropinsi, kota dan kabupaten terhadap perlindungan perempuan yang responsif gender khususnya dalam penanggulangan konflik dan bencana serata meningkatkan kualitas dan jumlah SDM yang paham dan berkomitmen dalam pelaksanaan penanggulangan bencana yang responsif gender.”Perempuan adalah aset dan potensi bangsa yang jumlah SDM nya harus diberdayakan sebagai bagian dari ketahanan bangsa,tambah Arna Singgani,S.Sos, Msi.

Hadir pada acara tersebut,Nara sumber Unsur BPPKB Propinsi Sulawesi Tengah Sofyan Lemba, SH,MH, Sekretaris Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Abram Sigilipu,S.Sos, Kabag Humas Amir Kiat,SH, serta tamu undangan lainnya. /*olin

Senin, 02 Agustus 2010

Pertemuan Koordinasi Pelatihan Program READ Digelar di Poso


Moengko, (Poso Kota) - Pertemuan koordinasi melalui pelatihan penyegaran bagi pelaksanaan program Rural Empeworment and Agricultural Development (READ), berlangsung di Hotel Kartika Poso, Kelurahan Moengko, Kecamatan Poso Kota, Senin (2/8).

Pelatihan yang bertujuan selain untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta sikap petugas pelaksana program dan operasional READ, juga untuk peningkatan koordinasi, kerjasama, serta manajemen operasional penyelenggaraan program READ. “Terlaksananya kegiatan ini merupakan hasil evaluasi Mission Team IFAD atas kinerja program READ pada tahun pertama yang masih kurang optimal, baik dari segi pemahaman atas program, koordinasi, manajemen operasional dan lain sebagainya,” jelas Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Pertanian (Kapusbanglatan), Ir Hery Suliyanto,MBA.

Menurut Kapusbanglatan Hery Suliyanto, dipandang pentingnya pengembangan SDM pelaksana program, mulai dari tingkat pusat sampai tingkat pelaksana di kabupaten secara terencana, terstruktur, dan berkesinambungan. “Fasilitas pengembangan SDM pelaksana tersebut dapat dilakukan dalam berbagai bentuk pendekatan dan metodologi, seperti pelatihan, pertemuan, seminar, dan lokakarya,” ungkapnya.

Sementara Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang,MM dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan program READ ini merupakan wujud dan perhatian yang cukup besar dari pihak National Suport Unit READ terhadap perkembangan daerah ini. Sebabnya, selaku pimpinan di daerah ini saya menyampaikan terima kasih kepada tim national suport unit read dan seluruh instansi terkait yang telah berusaha dan berupaya melaksanakan kegiatan ini melalui perumusan antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD). “Tujuan kegiatan ini sangat positif untuk memperbaiki mata pencaharian kaum miskin secara berkelanjutan dengan wilayah di pedesaan,” supor Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setdakab Poso Drs Joksan Lakukua mewakili Bupati Poso.

Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih empat hari (2-5 Agustus 2010), dikatakan Manajer Nasional Suport Unit (NSU) Ir Suryaman,Med, diikuti 40 orang peserta dari Provinsi Sulawesi Tengah diantaranya Kabupaten Parimo, Poso, Buol, Banggai, dan Kabupaten Toli-Toli. Sedangkan untuk materi ataupun informasi sebelum dan sesudahnya pada program kami adalah tindaklanjut rekomendasi misi pendukung pelaksanaan program READ (tanggal 4 – 14 Juni 2010), persiapan kedatangan tim supervisi IFAD pada bulan Oktober 2010, penyusunan semi amnat report, percepatan dan peningkatan kualitas kegiatan, dan penyempurnaan data pendukung AWPB 2011.

Olehnya, pertemuan koodinasi ini akan menjadi jembatan komunikasi secara periodik pemerintah daerah dengan pihak national suport unit READ, khususnya yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat pedesaan di daerah ini. “Kegiatan ini tak lain perlunya pemahaman yang mendalam agar bisa menyamakan persepsi yang berbeda antara peserta pada pelatihan yang digelar Pusbanglatan,” tutup Kadis Pertanian Provinsi Sulteng Ir Abdullah Kabulusan. /*octo