Selasa, 27 Juli 2010
Peringatan Isra Mi'raj di Poso Ditandai dengan Launching STAI
Poso - Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang, MM diwakili Assisten Administrasi Perekonomian dan pembangunan Setdakab poso Drs. Andi Rahmatullah Yusup menghadiri Kegiatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Pelantikan Pengurus Daerah Badan Kontak Majlis Ta’lim (BKMT), Pengurus Daerah Wanita Tarbiyah Islamiah dan Launching Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kabupaten Poso, bertempat di Gedung Sanggar Pemuda Poso, (27/07).
Bupati Poso dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Assisten Administrasi Perekonomian dan pembangunan Setdakab Poso Drs. Andi Rahmatullah Yusup menyampaikan bahwa kegiatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah merupakan kegiatan peristiwa keagamaan yang benar-benar mempunyai arti dan makna yang paling berharga bagi kehidupan kaum muslimin khususnya dan seluruh umat manusia pada umumnya. Hal ini tentunya kita semua maklumi bahwa peristiwa Isra Mi’raj adalah merupakan peristiwa besar, bukan saja bagi kehidupan Rasullulah Nabi Muhammad SAW yang melakukannya, tetapi juga bagi umat manusia sebagai pengikutnya, oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini adalah merupakan saat yang baik dan tepat bagi kaum muslimin untuk merenungkan kembali tentang hakekat hari Isra Mi’raj itu, dimana Nabi Muhammad SAW diberikan ujian dan cobaan yang begitu berat, namun tetap tabah dan sabar menghadapinya.
Ketua Pengurus Badan Kontak Taklim Sulawesi Tengah Dra. Hj.Hapsa S.Pattah, M.Pd melantik beberapa Pengurus baru berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Daerah Nomor 03/SK/PW-BKMT/VI/2010 tentang Penyerahan Susunan Pengurus Daerah Badan Kontak Majelis Taklim (PDBKMT) periode 2010-2014 dengan Ketua terpilih Hj. Urmin Abdul Rasjid, SE dan Sekretaris Ny. Hj. Asnani Hiola , S.Pd. serta Dra. Hj. Ulfa Mughni selaku Ketua Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah Propinsi Sulteng juga melantik Pengurus baru Wanita Tarbiyah Islamiyah dengan Surat Keputusan Nomor: KEP-12/PD-PERWATI/V/2010 tentang Pengangkatan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah (Perwati) Kabupaten Poso 2010 dengan Ketua terpilih Rosmiaty Djali. M dan Sekretaris Suratemi Kliwon, S.Pd.
Sementara itu Lounching Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Poso ditandai dengan Orasi Ilmiah oleh Guru Besar Bidang pendidikan bahasa Arab STAIN Datokarama Palu Prof.Dr.H.M.Asy’ari, M.Ag yang mengatakan bahwa pendidikan Islam yang sebenarnya adalah ajaran Nabi dan Modern. Inilah yang harus ditangkap oleh umat Islam. Berbagai macam tafsiran Al-Qur’an, paradigma baru dan buku-buku tentang paradigma baru pendidikan Islam ditulis dalam rangka menangkap dan menyahuti Pembaharuan ajaran islam tersebut.
Manusia sebagai makhluk nyang tidak sempurna tentu tidak akan mampu menangkap sepenuhnya kesempurnaan ajaran atau pendidikan yang dilakukan oleh Nabi yang diawali dari Tuhan. Di sinilah justru letak esensi dari beragama, yakni ada dinamika, ada pencarian yang terus menerus (on going quest) dan proses menjadi yang tanpa batas (timeles process of becoming) tapi tetap dibatasi. Makna dari semua ini keragaman pemahaman umat islam terhadap pendidikan islam adalah sebuah keniscayaan (unavoidable) yang tidak mungkin dihindari. Keragaman ini muncul karena sangat bergantung pada pemahaman dan pengalaman yang dimiliki tentang pendidikan islam. Karena itu hal tersebut harus disikapi dan disadari oleh setiap umat islam bahwa pemahaman dan penafsiran yang berbeda terhadap ajaran agama islam harus dilihat sebagai rahmat Allah (Khalifu ummat rahmah) yang perlu disyukuri dengan cara saling menghargai dan menghormati satu sama lain dan berusaha mengimplementasikan teori-teori yang ditawarkan dan merombak dengan step by step norma hukum yang tidak sesuai dengan cita-cita dan hakekat pendidikan islam.
Lanjut dikatakan, Ucapan Terima Kasih juga saya sampaikan kepada Bupati Poso Drs, Piet Inkiriwang, MM, yang telah memprakarsai berdirinya Sekolah Tinggi agama Islam (STAI) dikabupaten poso serta petinggi-petinggi masyarakat poso yang mendukung dengan serius sehingga Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) bisa berada di Kabupaten Poso, dan semoga Kabupaten poso kedepan akan lebih sukses dan bisa menjadi panutan bagi Kabupaten-kabupaten lain yang ada di Sulawesi Tengah.
Ditemui ditempat berbeda, Kakandepag poso Drs. Nasarudin L Midu, M.Ag yang juga selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kabupaten Poso mengatakan bahwa Jumlah Mahasiswa yang sudah terdaftar sampai saat ini pada STAI Poso sebanyak 100 orang siswa dan untuk perkuliahan dimulai dari jam 14.00 S/D selesai, serta tempat untuk perkuliahan sementara masih menggunakan Gedung Sekolah Madrasah Tsanawiah Jln.Pulau Kalimantan Poso.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Ketua BKMT Propinsi Sulteng Hj. Hapsa S.Pattah, M.Pd, Ketua Persatuan Wanita Tarbiyah Propinsi Sulteng Dra.Hj. Ulfa Maghni, Guru besar Bidang Pendidikan Bahasa Arab STAIN Datokarama Palu Prof. Dr. H.M. Asy’ari, M.Ag, Dr. Husen Ali Yafie, Muspida Kabupaten Poso, Para Pejabat di Lingkungan Pemda Poso, serta para undangan lainnya. /*ari
Minggu, 25 Juli 2010
PFC Gelar Open Tournament 2010
Poso – Sukses menggelar kejuaraan futsal antar instansi se kabupaten Poso yang sebelumnya pernah digelar pada dua bulan lalu (Mei 2010), kembali Poso Futsal Community (PFC) menggelar Bupati Poso Cup pada Open Tournament Futsal 2010 se Sulawesi Tengah.
Kejuaraan open tournament dengan sistim pembagian grup diikuti dari 29 club diantaranya Geo_Ceshe Fc dari kota Palu dan club-club lainnya dari wilayah Kabupaten Poso, termasuk club yang mewakili dari instansi Pemkab Poso seperti Sekretariat Fc (Kantor Bupati), DPPKAD Fc (Dinas Pendapatan dan Keuangan), Reset 28 Fc (Dinas Capil) Public Relations Fc (Bagian Humas), dan Fire Brigade (Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota) sebagai juara bertahan (pemenang) pada PFC Cup 2010 lalu yang digelar di lapangan Bulog Lawanga.
Sebagai ajang pertandingan antar club futsal se Sulawesi Tengah yang digelar selama kurang lebih dua minggu, panitia telah menyediakan total bonus 8 juta rupiah pada open tournament 2010 ini. “Dari total bonus ini (8 juta), kami sediakan untuk juara pertama sampai juara harapan satu plus piala. Juga pemain terbaik (the best player) dan top scorer (pencetak gol terbanyak). Untuk jadwal pertandingan kami melaksanakannya setiap hari (24 Juli – 7 Agustus 2010) dari pukul 16.00 – 17.30 Wita dilanjutkan pada malam hari pukul 20.00 Wita sampai dengan selesai,” ungkap Yasin Lakita selaku ketua panitia pelaksana Open Tournament Futsal 2010.
Olehnya, kata Achin sapaan Yasin Lakita, kegiatan ini disamping sebagai ajang rekonsiliasi dalam bentuk olahraga, juga sebagai ajang silaturahmi antar club-club futsal dari berbagai daerah. “Siapa tahu dari pertandingan seperti ini khususnya dari kabupaten Poso, bisa mendapatkan/melahirkan bibit-bibit pemain futsal yang handal dan berkualitas yang nantinya akan bisa mengikuti ataupun mewakili daerah Poso pada ivent-ivent antar daerah maupun di tingkat nasional,” harap Achin.
“Yah, walaupun kita ketahui bersama bahwa olahraga futsal seperti ini adalah hal yang baru buat kita, sebab baru kedua kalinya juga digelar di Poso. Tetapi apa salahnya bila kita menumbuhkembangkan olahraga futsal ini sebagai olahraga terdepan yang sebelumnya kita hanya mengenal sepakbola besar dan sepakbola mini,” jelas Achin yang juga sebagai pengurus komunitas PFC.
Disamping itu juga Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang MM yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Poso Drs Andi Rahmatullah Yusuf pada pembukaan Poso Futsal Open Tournament 2010 mengatakan, dengan adanya kegiatan ini, kepada komunitas maupun instansi serta para pecinta sepakbola khususnya futsal, agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. “Ini juga tak lain sebagai ajang pembinaan mental dan mengukur kemampuan yang dimiliki selama ini, serta perlu adanya dukungan dari seluruh masyarakat. Karena dari sinilah akan terpancar kesungguhan dan tekad bersama untuk tetap memelihara kondisi negeri ini utamanya kabupaten Poso yang semakin baik,” tutur Drs. Andi Rahmatullah saat membacakan sambutan Bupati Poso.
“Saya selaku pejabat Pemda Poso meminta agar kepercayaan yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan ini, hendaknya dipelihara dengan baik. masyarakat harus memahami kegiatan ini merupakan perwujudan harapan pemerintah wilayah kecamatan kepada masyarakat untuk senantiasa memelihara kondisi daerah ini dengan baik,” pinta bupati saat pembukaan open tournament yang ditandai dengan kick-of pertandingan perdana antara PFC melawan Reset 28, di gedung olahraga (GOR) Pusalemba Poso, Kelurahan Kasintuwu, Kecamatan Poso Kota Utara, Sabtu malam (24/7).
“Kedepan komunitas futsal (PFC) yang ada pertama di daerah Poso ini akan mengadakan ivent-ivent seperti ini (futsal) secara terus menerus, setidaknya setahun dua kali yaitu untuk kejuaraan antar club/instansi dan kejuaraan terbuka. Sehingga olahraga ini menjadikan olahraga terdepan yang perlu dipandang oleh seluruh kalangan masyarakat utamanya di daerah kabupaten Poso, yang mana olahraga ini juga merupakan olahraga bergengsi yang menggunakan aturan FIFA dalam naungan PSSI,” tambah Wahab AU Kiat yang juga sebagai salah satu pengurus/pendiri PFC.
“Ini juga tak luput dari peran pemerintah daerah agar lebih memberikan dukungan penuh terhadap olahraga futsal yang ada di Kabupaten Poso, seperti halnya dukungan pada tehnis lapangan yang selama ini kami hanya menyewa lapangan yang berada di lapangan Dolog Lawanga. Kami meminta agar bagaimana Pemda Poso bisa memfasilitasi tempat atau lapangan bagi kami pecinta olahraga futsal,” harap seluruh pengurus PFC. Semoga…! /*octo
Senin, 05 Juli 2010
Tim Uni Eropa Kunjungi Pemda Poso
Poso – Pertemuan Tim Uni Eropa dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso dipimpin langsung Sekab Poso Drs, Amdjad Lawasa, MM yang mewakili Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang, MM didampingi Asisten Ekonomi Pembangunan Drs, Andi Rahmatullah, Kepala Bapeda Poso Ir, J. Tumiwa, Kadis Sosial Nakertrans M. Erwin, SE, MSi dan Kabag Humas Amir Kiat, SH di ruang kerja Sekab Poso Senin 05/07.
Kedatangan Tim Uni Eropa yang terdiri dari Pedro Martinez Vargas, Benjamin Philip dan pendamping dari Indonesia Saiti Gusrini di kabupaten poso untuk mempelajari perkembangan masyarakat poso pasca konflik serta mempelajari pendekatan pemerintah dalam hal pemulihan konflik serta upaya pemerintah dan NGOs berkenan dengan conflict prevention, resolution and reconciliation (pencegahan, resolusi dan rekonsiliasi pasca konflik).
Dalam pertemuan tersebut Amdjad Lawasa menjelaskan perkembangan kabupaten poso dengan prioritas pemerintah daerah terkait dengan reintegrasi, rekonsiliasi seperti pelayanan dan pendataan hak-hak keperdataan sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Dan program lain seperti penyembuhan psikis dampak konflik yang masih perlu ditangani bersama, serta pemulangan pengungsi yang masih berlanjut. Meskipun pemerintah pusat menyatakan tidak ada lagi anggaran penanganan pengungsi di kabupaten poso namun kata Amdjad pemerintah poso yang dipimpin Piet Inkirirwang ini berkomitmen terus mencari solusi untuk pembangunan perumahan murah bagi pengungsi, PNS dan masyarakat miskin.
Sementara itu Tim Uni Eropa melalui Saiti Gusrini mengatakan bahwa uni eropa tidak secara langsung memberikan bantuan berupa dana di daerah-daerah pasca konflik seperti poso, akan tetapi uni eropa mempunyai pengaruh dalam menentukan kebijakan pemerintah pusat untuk menyalurkan bantuannya di daerah-daerah pasca konflik yang sangat membutuhkan, karena uni eropa menurut Saiti Gusrini telah ditandatangani MOU dengan Pemerintah Indonesia menfokuskan bantuan dibidang pendidikan, pembangunan ekonomi dan pemerintahan.
Dalam kesempatan itu Amir Kiat, SH selaku jubir pemda poso menitipkan pesan, agar Tim Uni Eropa dapat membawa catatan kecil kepada pemerintah pusat agar memperhatikan Kabupaten Poso pasca konflik, karena masyarakat Poso masih membutuhkan bantuan-bantuan, khususnya dalam meningkatkan pendidikan, perekonomian dan pelayanan pemerintah. /*rusman
Langganan:
Postingan (Atom)