Sabtu, 13 Februari 2010
Bupati Buka Muscab VI KKSS Kabupaten Poso
Poso – Pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) VI Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten yang dilaksanakan di Aula Kantor Bappeda Poso, Sabtu (13/2), bertajuk “Melalui Muscab VI KKSS Kabupaten Poso Kita Tingkatkan Silaturahmi Menuju Masyarakat Yang Aman, Damai, Sejahtera dan Bermartabat.
Dalam sambutan Muscab KKSS, Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang,MM mengatakan, pelaksanaan Muscab KKSS pemerintah daerah dalam organisasi seperti ini hanyalah sebagai pendorong dan fasilitator, yang mana menjadi suatu hal yang penting dan strategis bagi pemerintah untuk melakukan silaturahmi secara umum dengan warga KKSS yang ada di daerah ini. “Saya bangga dan senang karena bisa bertemu saudara-saudara KKSS yang mayoritas beragama Muslim secara langsung dan umum dalam pertemuan seperti ini,” ucap Bupati.
Bupati mengakui bahwa kerukunan keluraga Sulawesi Selatan Kabupaten Poso merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang terbesar di daerah Kabupaten Poso, dimana memiliki tingkat kemapuan cukup besar dalam beradaptasi dan merespon perubahan pada lingkungan sosial. “Untuk itu mari kita selalu menjaga dan membina persatuan dan kesatuan yang kokoh tanpa memandang perbedaan suku dan agama. Walaupun saya sebagai Bupati beragama Kristen, saya tetap menyayangi saudara-saudara Muslim maupun agama lain,” harap Bupati Piet Inkiriwang saat membuka Muscab VI KKSS mencontohkan programnya yang telah dibangun Pondok Pesantren Gontor yang mana ini sebagai permintaan umat muslim agar di Poso dibangun sebuah monumen bersejarah.
Olehnya, Ia berharap kepada pemimpin yang terpilih pada muscab begitu juga nantinya kepada bupati terpilih kedepan yang sebentar lagi akan melakukan pesta demokrasi, agar benar-benar menanamkan rasa persatuan dan lebih memperhatikan rakyatnya. Sehingga dapat meneruskan program-program pemerintah kedepan dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Ketua Badan Pengurus Cabang KKSS Kabupaten Poso, Ir. Nahardi,MM menekankan, walaupun ditinjau dari segi aspek kelembagaan organisasi, KKSS yang mempunyai organisasi di pusat, propinsi, kabupaten, hingga ke kecamatan, tetapi bukanlah organisasi politik tetapi organisasi kekerabatan dan kekeluargaan yang tidak berafiliasi pada salah satu partai politik. “Sebagai organisasi kelembagaan, kita tetap tidak memberi merek atau berafiliasi pada partai politik. Tetapi dari keanekaragaman, KKSS ada disemua warna yang mempunyai individu masing-masing,” jelas Ketua KKSS Cabang Poso periode 2004-2009
Pelaksanaan Muscab yang seharusnya dilaksanakan pada November 2009, kata Nahardi, keterlambatan ini karena sesuatu dan lain hal dengan berbagai kesibukan-kesibukan yang ada. Ia mengharapkan, muscab ini hendaknya dijadikan momentum yang baik, sehingga perlu membangun dengan tentram dan lebih bersinergi dengan program-program pemerintah saat sekarang dan kedepan.
Muscab ini dihadiri selain para pengurus KKSS Propinsi, Kabupaten, Kecamatan juga dihadiri para Pejabat Pemkab Poso. /*octo
Jumat, 12 Februari 2010
Penempatan Kios dan Los di Pasar Sintuwu Maroso Poso
Poso – Upaya mengefektifkan kembali Terminal Bus Siwagi Lemba Poso yang terletak di Kelurahan Kawua, Kecamatan Poso Kota Selatan, Pemerintah Daerah melalui Dinas Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Kabupaten Poso membangun pasar tradisional disamping lokasi terminal.
Pasar tradisional yang nantinya akan ditempati oleh para pedagang ini, dikelola Koperasi Serba Usaha Berkat (KSU-Berkat) melalui pembangunan 2 los dan 24 kios yang berdiri pada lahan 80 meter, dimana 56 meter ditempati 2 los dan 24 meter akan menempati 24 kios. “Anggaran pembangunan pasar ini berasal dari dana APBN melalui program stimulus fiskal 2009 yang dibangun kurang lebih 100 kabupaten/kota termasuk Kabupaten Poso,” jelas Kadis Koperasi dan UMKM Kabupaten Rusnah Mangun,SE,M.Si sesuai petunjuk Kementerian Koperasi dan UMKM RI tentang pembangunan pasar.
Sementara ketentuan dalam MoU sesuai Perda nomor 15 dan 17 tahun 2008, izin pemanfaatan tempat dalam pasar, untuk kios 50 ribu rupiah pertahun, los yang dijadikan petak 35 ribu rupiah pertahun, dan los tanpa sekat 25 ribu rupiah pertahun. Sedangkan untuk jasa pelayanan pasar, kios 4 ribu setiap bulan permeter bujur sangkar, los yang dijadikan petak 1000 rupiah setiap bulan permeter bujursangkar, dan los tanpa sekat 500 setiap bulannya permeter.
Ditambahkan Kadis Koperasi dan UMKM, dengan tersedianya pembangunan pasar ini agar dimanfaatkan sebetul-betulnya. “Mari kita merawat pasar ini, kita menjaganya seperti kita menjaga diri kita sendiri. Sebab nantinya pasar ini selain telah dibangunnya 2 los dan 24 kios, akan dilakukan pengembangan seperti tempat parkir, pagar, kantor pasar maupun infrastruktur lainnya,” harap Rusnah Mangun.
Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang,MM mengatakan, kedepan melalui forum-forum koperasi yang ada di Kabupaten Poso yang ditangani oleh Dinas Koperasi dan UMKM, Pemda dan DPRD akan membuat Perda agar para pedagang-pedagang lebih ditertibkan. “Sebab sesuai program Pemerintah Daerah kedepan yaitu untuk meningkatkan perekomian kerakyatan, Pemda akan melakukan penataan terhadap pasar-pasar, termasuk Pasar Sentral Poso yang nantinya akan dipindahkan di Moengko Kecamatan Poso Kota,” ucap Bupati Piet Inkiriwang, saat dalam sambutan penempatan kios dan los di pasar Sintuwu Maroso, yang terletak disamping Terminal Bus Siwagi Lemba Poso, Jum’at (12/2).
Dibagian lain, yang menyangkut Terminal Bus Siwagi Lemba Poso, Bupati berpesan kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Poso, agar untuk jalur transportasi kendaraan umum lebih memfungsikan Terminal Bus Siwagi Lemba. “Ini juga untuk membantu para pedagang-pedagang yang berjualan di lokasi ini (terminal),” pesan Bupati kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Poso
Menurut Kabag Humas Amir Kiat,SH dalam keterangannya, dilakukannya pencabutan lot atau pengundian ini agar para pedagang tidak semaunya sendiri untuk menentukan tempat, yang nantinya ini akan menimbulkan ketidakadilan. “Untuk itu diharapkan kepada masyarakat khususnya para pedagang, untuk tetap menjaga kamtibmas dan kebersihan lingkungannya,” tambah juru bicara Pemda Poso.
Acara yang dihadiri para pejabat Pemkab Poso serta para unsur tripika kecamatan dan para pedagang ini, dilangsungkan dengan penandatangan MoU antara Pemda dan forum Koperasi dan pengundian secara simbolis oleh para pedagang yang nantinya akan menempati los dan pasar. /*octo
Pasar tradisional yang nantinya akan ditempati oleh para pedagang ini, dikelola Koperasi Serba Usaha Berkat (KSU-Berkat) melalui pembangunan 2 los dan 24 kios yang berdiri pada lahan 80 meter, dimana 56 meter ditempati 2 los dan 24 meter akan menempati 24 kios. “Anggaran pembangunan pasar ini berasal dari dana APBN melalui program stimulus fiskal 2009 yang dibangun kurang lebih 100 kabupaten/kota termasuk Kabupaten Poso,” jelas Kadis Koperasi dan UMKM Kabupaten Rusnah Mangun,SE,M.Si sesuai petunjuk Kementerian Koperasi dan UMKM RI tentang pembangunan pasar.
Sementara ketentuan dalam MoU sesuai Perda nomor 15 dan 17 tahun 2008, izin pemanfaatan tempat dalam pasar, untuk kios 50 ribu rupiah pertahun, los yang dijadikan petak 35 ribu rupiah pertahun, dan los tanpa sekat 25 ribu rupiah pertahun. Sedangkan untuk jasa pelayanan pasar, kios 4 ribu setiap bulan permeter bujur sangkar, los yang dijadikan petak 1000 rupiah setiap bulan permeter bujursangkar, dan los tanpa sekat 500 setiap bulannya permeter.
Ditambahkan Kadis Koperasi dan UMKM, dengan tersedianya pembangunan pasar ini agar dimanfaatkan sebetul-betulnya. “Mari kita merawat pasar ini, kita menjaganya seperti kita menjaga diri kita sendiri. Sebab nantinya pasar ini selain telah dibangunnya 2 los dan 24 kios, akan dilakukan pengembangan seperti tempat parkir, pagar, kantor pasar maupun infrastruktur lainnya,” harap Rusnah Mangun.
Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang,MM mengatakan, kedepan melalui forum-forum koperasi yang ada di Kabupaten Poso yang ditangani oleh Dinas Koperasi dan UMKM, Pemda dan DPRD akan membuat Perda agar para pedagang-pedagang lebih ditertibkan. “Sebab sesuai program Pemerintah Daerah kedepan yaitu untuk meningkatkan perekomian kerakyatan, Pemda akan melakukan penataan terhadap pasar-pasar, termasuk Pasar Sentral Poso yang nantinya akan dipindahkan di Moengko Kecamatan Poso Kota,” ucap Bupati Piet Inkiriwang, saat dalam sambutan penempatan kios dan los di pasar Sintuwu Maroso, yang terletak disamping Terminal Bus Siwagi Lemba Poso, Jum’at (12/2).
Dibagian lain, yang menyangkut Terminal Bus Siwagi Lemba Poso, Bupati berpesan kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Poso, agar untuk jalur transportasi kendaraan umum lebih memfungsikan Terminal Bus Siwagi Lemba. “Ini juga untuk membantu para pedagang-pedagang yang berjualan di lokasi ini (terminal),” pesan Bupati kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Poso
Menurut Kabag Humas Amir Kiat,SH dalam keterangannya, dilakukannya pencabutan lot atau pengundian ini agar para pedagang tidak semaunya sendiri untuk menentukan tempat, yang nantinya ini akan menimbulkan ketidakadilan. “Untuk itu diharapkan kepada masyarakat khususnya para pedagang, untuk tetap menjaga kamtibmas dan kebersihan lingkungannya,” tambah juru bicara Pemda Poso.
Acara yang dihadiri para pejabat Pemkab Poso serta para unsur tripika kecamatan dan para pedagang ini, dilangsungkan dengan penandatangan MoU antara Pemda dan forum Koperasi dan pengundian secara simbolis oleh para pedagang yang nantinya akan menempati los dan pasar. /*octo
Jumat, 05 Februari 2010
Bupati Poso Serahkan SK 80 % Bagi CPNS 2009
Poso – Sesuai nota persetujuan BKN Regional IV Makassar, sebanyak 147 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso diserahkan SK CPNS Umum tahun 2009, diantaranya jabatan guru sebanyak 48 orang, tenaga kesehatan 65 orang, dan tenaga tehnis 34 orang. Penyerahan SK CPNS yang diserahkan langsung secara simbolis oleh Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang,MM, berlangsung di Gedung PGRI, Kecamatan Poso Kota, Jum’at (5/2).
Dalam sambutannya, Bupati Poso mengatakan, penerimaan SK 80 % (persen) bagi CPNS ini belumlah mutlak atau jaminan untuk menjadi seorang PNS yang nantinya akan menerima SK 100 persen, karena semuanya itu harus melalui penilaian berbagai kriteria dan kinerja maupun pengabdian kita sebagai abdi negara. “Sebagai calon pegawai negeri sipil, kita harus tonjolkan kinerja kita dan belajar lebih baik. Baik dalam pelayanan terhadap masyarakat dan Negara,” ujar Bupati Piet.
Bupati juga mengingatkan, SK 80 yang telah diterima ini tidak mudah diperoleh, tapi melalui perjuangan, belajar, dan kerja keras, sehingga dinyatakan lulus sebagai CPNS. “Olehnya amanah yang baru saja diterima para CPNS ini, hendaknya dijadikan tanggungjawab dengan mengabdi pada masyarakat dan Negara. Yang nantinya ini menjadi motivasi dalam meningkatkan kedisplinan dan kualitas kerja sebagai seorang pegawai negeri sipil,” pesan Bupati Poso kepada para CPNS.
Disamping itu juga dalam rekrutmen CPNS, Bupati menekankan agar jangan ada pejabat ataupun panitia penerimaan PNS yang menerima suap. “Kalaupun ada diantara oknum pejabat ataupun panitia penerimaan CPNS yang meminta imbalan dalam pengurusan SK CPNS, laporkan kepada saya. Saya akan tindaki jika terbukti bersalah. Karena ini akan merusak mental seorang pegawai negeri sipil dan tatanan pemerintahan di Kabupaten Poso, yang tak lain generasi ini adalah penerus bangsa kedepan,” tegas Piet.
Menyinggung soal pelaksanaan Pilkada nantinya, Bupati berkali-kali mengingatkan kepada seluruh pegawai negeri sipil, agar jangan terlibat langsung dalam politik praktis. “Pegawai negeri harus netral, jangan ada yang mendukung salah seorang calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pemilu nantinya. Kalaupun ada yang terlibat, akan ditindaki sesuai ketentuan perundang-undang pegawai negeri sipil yang berlaku,” tekan Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang,MM. /*octo
Dalam sambutannya, Bupati Poso mengatakan, penerimaan SK 80 % (persen) bagi CPNS ini belumlah mutlak atau jaminan untuk menjadi seorang PNS yang nantinya akan menerima SK 100 persen, karena semuanya itu harus melalui penilaian berbagai kriteria dan kinerja maupun pengabdian kita sebagai abdi negara. “Sebagai calon pegawai negeri sipil, kita harus tonjolkan kinerja kita dan belajar lebih baik. Baik dalam pelayanan terhadap masyarakat dan Negara,” ujar Bupati Piet.
Bupati juga mengingatkan, SK 80 yang telah diterima ini tidak mudah diperoleh, tapi melalui perjuangan, belajar, dan kerja keras, sehingga dinyatakan lulus sebagai CPNS. “Olehnya amanah yang baru saja diterima para CPNS ini, hendaknya dijadikan tanggungjawab dengan mengabdi pada masyarakat dan Negara. Yang nantinya ini menjadi motivasi dalam meningkatkan kedisplinan dan kualitas kerja sebagai seorang pegawai negeri sipil,” pesan Bupati Poso kepada para CPNS.
Disamping itu juga dalam rekrutmen CPNS, Bupati menekankan agar jangan ada pejabat ataupun panitia penerimaan PNS yang menerima suap. “Kalaupun ada diantara oknum pejabat ataupun panitia penerimaan CPNS yang meminta imbalan dalam pengurusan SK CPNS, laporkan kepada saya. Saya akan tindaki jika terbukti bersalah. Karena ini akan merusak mental seorang pegawai negeri sipil dan tatanan pemerintahan di Kabupaten Poso, yang tak lain generasi ini adalah penerus bangsa kedepan,” tegas Piet.
Menyinggung soal pelaksanaan Pilkada nantinya, Bupati berkali-kali mengingatkan kepada seluruh pegawai negeri sipil, agar jangan terlibat langsung dalam politik praktis. “Pegawai negeri harus netral, jangan ada yang mendukung salah seorang calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pemilu nantinya. Kalaupun ada yang terlibat, akan ditindaki sesuai ketentuan perundang-undang pegawai negeri sipil yang berlaku,” tekan Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang,MM. /*octo
Kamis, 04 Februari 2010
KM Sangiang Disambut Adat Pekasiwia di Dermaga Pelabuhan Poso
Poso – KM Sangiang yang berkapasitas penumpang 554 tempat tidur dengan panjang keseluruhan 74 meter dan lebar 15,20 meter, Kamis (4/2) resmi melakukan pelayarannya di Dermaga Pelabuhan Poso. Adapun trayek kapal penumpang PT Pelni yang mempunyai kapasitas 44 tempat tidur untuk klas II, 510 untuk klas ekonomi dan jumlah ABK 43 orang termasuk nahkoda Herry H Gozal, mempunyai route Poso – P.Togian – Gorontalo – Bitung – Ternate – Sanana – Namlea – Ambon.
Pelayaran perdana kapal penumpang PT Pelni KM Sangiang adalah kapal penumpang pertama yang berkunjung di Pelabuhan Poso. “Ini adalah sejarah terbaru, karena selama 30 tahun terakhir ini baru pertama kali kapal penumpang milik PT Pelni (KM Sangiang) menyinggahi di Kabupaten Poso tepatnya di Dermaga Pelabuhan Poso,” jelas Bupati Piet Inkiriwang.
Olehnya, melalui misi pemerintah daerah kabupaten Poso berupa kelancaran transportasi laut, udara, dan darat perlu adanya dukungan dari seluruh masyarakat kabupaten Poso. Sebab selain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan, ini juga untuk membuka lapangan kerja. “Kami juga (Pemda Poso) akan menyediakan lokasi tempat penjualan untuk masyarakat di lokasi pelabuhan ini,” janji Piet.
Disamping itu juga Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang MM berharap kepada pemerintah pusat melalui Dirjen Perhubungan, agar nantinya pada pelayaran kapal penumpang ini bisa melayani pelayarannya lebih luas lagi. “Jangan hanya route Poso – Togian – Gorontalo – Bitung Ternate – Sanana – Namlea – Ambon, tetapi kedepan bisa dikembangkan pelayarannya sampai ke Pulau Jawa dan Bali. Karena mayoritas penduduk Poso berbagai ragam seperti orang Bugis, Gorontalo, Manado, Jawa dan Bali,” harap Bupati saat membuka pelayaran perdana KM Sangiang, di Dermaga Pelabuhan Poso.
Acara pelayaran perdana KM Sangiang yang lakukan dengan penyambutan secara adat (Pekasiwia) dan Tolak Bala ini dihadiri, para Muspida Kabupaten Poso, para pejabat Pemkab Poso, Direktur Utama PT Pelni yang diwakili Asep Suparman, Senior Menejer Pelayanan Jasa PT Pelni Kapten Budi Santoso,SH, Ketua TP PKK Kabupaten Poso Ny Ellen Inkiriwang Pelelalu, Ketua DWP Poso Ny Meisyura A.Lawasa Pakaya, serta para tokoh agama, adat, dan masyarakat dari 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Poso.
Bupati Poso bersama muspida dan para pejabat serta masyarakat , juga berkesempatan meninjau KM Sangiang, serta mengakhiri kegiatan ini dengan tarian asli Poso yaitu Modero. /*octo
Langganan:
Postingan (Atom)